Fungsi/Rumus IF Excel: Kegunaan, Contoh, dan Cara Menggunakan
Beranda >> Tutorial Excel Compute Expert >> Kumpulan Rumus Excel Lengkap dan Fungsinya >> Fungsi/Rumus IF Excel: Kegunaan, Contoh, dan Cara Menggunakan
Pada tutorial ini, kamu akan mempelajari secara lengkap mengenai penggunaan rumus IF excel.
Rumus IF merupakan salah satu rumus yang paling sering digunakan di excel. Hasil yang kamu dapatkan dari fungsi IF didasarkan kepada suatu proses evaluasi kondisi logika tertentu. Jika kondisinya benar, maka ia akan memberikan suatu hasil dan jika salah, maka ia akan memberikan hasil lainnya.
Jika kamu belum paham atau ingin mengetahui lebih mendalam mengenai rumus ini, maka kamu telah datang ke tempat yang tepat. Setelah mempelajari yang diajarkan di tutorial ini, kamu mestinya dapat langsung mulai menggunakan fungsi IF excel secara optimal.
Disclaimer: Artikel ini mungkin mengandung link afiliasi dari mana kami akan mendapatkan komisi untuk setiap transaksi/aksi terkualifikasi tanpa adanya biaya tambahan bagimu. Pelajari lebih lanjut
Ingin bekerja dengan lebih cepat dan mudah di Excel? Instal dan gunakan add-in Excel! Baca artikel ini untuk mengetahui add-in Excel terbaik yang bisa kamu gunakan menurut kami!
Daftar Isi:
- Pengertian rumus IF excel
- Kegunaan fungsi IF
- Hasil rumus IF
- Versi excel di mana rumus IF mulai bisa digunakan
- Cara penulisan dan input
- Operator logika
- Contoh penggunaan rumus IF 1: lulus dan tidak lulus
- Contoh penggunaan rumus IF 2: mencari diskon di excel dengan IF
- Contoh penggunaan rumus IF 3: absensi karyawan
- Langkah-langkah penulisan
- Hal-hal yang dapat menyebabkan rumus IF tidak berfungsi/salah/error
- Rumus IF tunggal
- Rumus IF ganda
- Rumus IF bertingkat
- Kombinasi rumus IF yang sering digunakan 1: IF AND OR NOT (IF dengan lebih dari 1 kondisi logika)
- Kombinasi rumus IF yang sering digunakan 2: IF ISERROR, ISNA, IS… (IF dengan pengetesan jenis data)
- Kombinasi rumus IF yang sering digunakan 3: IF VLOOKUP
- Kombinasi rumus IF yang sering digunakan 4: IF LEFT MID RIGHT
- Rumus IF tanggal (DATEDIF)
- Variasi IF lainnya (SUMIF, SUMIFS, AVERAGEIF, AVERAGEIFS, COUNTIF, COUNTIFS, IFERROR, IFNA)
- Latihan
- Catatan tambahan
Pengertian Rumus IF Excel
Rumus IF adalah rumus yang dapat memberikan suatu hasil berdasarkan proses evaluasi suatu kondisi logika tertentu.Terdapat dua kemungkinan hasil dari proses evaluasi tersebut, benar (TRUE) atau salah (FALSE). IF akan memberikan kita hasil berdasarkan benar dan salahnya tersebut.
Kegunaan Fungsi IF
Kegunaan fungsi IF adalah memberikan hasil tergantung dari proses evaluasi kondisi logika yang kita masukkan sebagai input di dalamnya.Hasil Rumus IF
Hasil dari rumus IF adalah data/proses tertentu berdasarkan benar atau tidaknya input kondisi logika kita.Versi Excel di Mana Rumus IF Mulai Bisa Digunakan
IF mulai bisa digunakan oleh pengguna excel sejak excel versi 2003.Cara Penulisan dan Input
Berikut bentuk umum dari penulisan rumus IF di excel.
=IF(logical_test, value_if_true, value_if_false)
Dan berikut penjelasan input-input yang perlu diberikan dalam penulisannya tersebut.
- logical_test = bentuk kondisi logika yang ingin kamu evaluasi menggunakan IF. Hasil evaluasinya nanti akan menentukan hasil yang kamu dapatkan dari rumus IFmu
- [value_if_true] = opsional. Hasil dari IF jika kondisi logika yang kamu berikan ke dalamnya terbukti benar. Jika kamu tidak memberikan input di sini, maka hasilnya akan menjadi nilai logika TRUE
- [value_if_false] = opsional. Hasil dari IF jika kondisi logika yang kamu berikan ke dalamnya terbukti salah. Jika kamu tidak memberikan input di sini, maka hasilnya akan menjadi nilai logika FALSE
Operator Logika
Dalam penulisan rumus IF di excel, biasanya kita menggunakan salah satu dari operator-operator logika dalam input kondisi logikanya. Operator logika tersebut akan membandingkan kedua data yang kita taruh di masing-masing sisinya. Ia berperan penting menentukan apakah kondisi logikamu akan dianggap benar atau salah.Secara umum, terdapat 5 operator logika yang bisa dipakai di excel. Kelima operator tersebut beserta arti dari mereka dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.
Operator Logika | Arti |
---|---|
= | Sama dengan |
< | Kurang dari |
> | Lebih dari |
<= | Kurang dari atau sama dengan |
>= | Lebih dari atau sama dengan |
Jangan salah memilih operator logika yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan datamu ketika menggunakan IF!
Contoh Penggunaan Rumus IF 1: Lulus Tidak Lulus
Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan IF di excel, berikut akan diberikan tiga contoh implementasinya. Contoh pertama adalah mengenai penentuan lulus dan tidak lulusnya seseorang berdasarkan angka nilai tes dalam excel.Implementasi IF untuk contoh pertama ini dapat kamu lihat di screenshot berikut.
Pada contoh tersebut, dapat kita lihat bagaimana IF membantu kita dalam menentukan lulus atau tidak lulusnya semua siswa di daftar tersebut. Untuk menggunakan IF, kita perlu memasukkan syarat kelulusannya ke dalam IF, yaitu nilai tes harus sama dengan atau di atas 70. Cara input syarat tersebut seperti dapat kamu lihat pada screenshotnya.
Kita juga tidak boleh lupa untuk memasukkan kata “Lulus” jika kondisinya benar dan “Tidak Lulus” jika kondisinya salah.
Dengan memasukkan inputnya secara benar, maka IF dapat memberikan kita label kelulusan dari setiap siswa secara cepat dan tepat.
Contoh Penggunaan Rumus IF 2: Mencari Diskon di Excel Dengan IF
Contoh kedua dari implementasi IF adalah tentang mencari tingkatan diskon di excel. Hal ini biasanya kita temukan ketika kita memiliki beberapa tingkatan diskon yang tergantung dari besar total nilai pembelian.Contoh penggunaan IF untuk membantu mendapatkan besaran potongan diskon yang tepat dapat dilihat pada screenshot berikut.
Untuk pencarian tingkatan diskon berdasarkan besaran nilai pembelian ini, kita menggunakan bentuk IF yang disebut sebagai IF bertingkat. Hal ini dikarenakan terdapat lebih dari satu kondisi logika yang perlu kita tes demi mendapatkan besaran diskon bagi semua nilai pembeliannya.
Dalam penulisan IF pada contoh tersebut, kita memasukkan kondisinya dengan urutan terbalik agar hasilnya tidak salah (jika kita memasukkan >=500.000 sebagai kondisi pertamanya, maka kondisi ini juga menghasilkan TRUE bila nilainya lebih dari 1 atau 1,5 juta). Kita memasukkan kondisi untuk nilai pembelian >1,5 juta dahulu diikuti oleh >1 juta dan >500 ribu. Masing-masing kondisi tersebut memiliki penulisan IFnya sendiri seperti dapat kamu lihat di screenshotnya.
Setiap penulisan IF tersebut dimasukkan pada IF sebelumnya pada bagian input hasil FALSE dari IF tersebut. Hal seperti inilah yang sering disebut sebagai IF bertingkat karena cara penulisannya yang berbentuk seperti tingkatan. Jika IF pertama salah, maka masuk ke IF kedua dan jika salah juga, maka masuk ke iF ketiga dan seterusnya.
Setelah kita memasukkan kondisinya, kita masukkan potongan diskon yang kita inginkan jika kondisinya benar. Terakhir, kita masukkan potongan diskonnya jika semua kondisi yang kita masukkan salah (dalam contohnya, itu berarti jika nilai pembeliannya di bawah 500.000).
Tuliskan rumus dan masukkan input IFnya dengan benar. Besaran potongan diskonnyapun akan kamu dapatkan untuk setiap nilai pembelianmu!
Contoh Penggunaan Rumus IF 3: Absensi Karyawan
Contoh implementasi IF terakhir yang akan diberikan di sini adalah penggunaan rumus IF untuk membantu proses absensi karyawan. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak screenshot di bawah ini.Pada contoh tersebut, terlihat bagaimana IF juga dapat digunakan untuk menentukan telat/tidaknya karyawan berdasarkan jam masuknya. Perhitungan hal tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan jam masuk karyawan dengan jam masuk kantornya dalam IF.
Sesuai dengan persyaratan tepat waktu/telatnya, kita memberikan input kondisi logika jam masuk kurang dari atau sama dengan jam masuk kantor. Jika benar, maka karyawan akan dilabeli “Tepat Waktu” dan jika tidak, maka akan dilabeli “Telat”. Semua input tersebut memberikan hasil seperti yang kita inginkan.
Jika kamu bingung mengenai tanda $ yang ada di input koordinat cell C2 dalam IFnya, itu adalah simbol referensi absolut di excel. Dengan menggunakannya, maka koordinat cell tersebut tidak akan bergeser ketika rumusnya disalin ke cell lainnya (kita memerlukannya karena referensi jam masuk kantor dalam contohnya ada di satu cell saja untuk semua IFnya, yaitu di cell C2).
Langkah-langkah Penulisan
Bagaimana langkah-langkah melakukan penulisan rumus IF di excel dari awal sampai akhir? Berikut adalah detailnya untukmu.-
Ketik tanda sama dengan ( = ) di cell tempat kamu ingin menaruh hasil IFnya
-
Ketik IF (boleh dengan huruf besar atau huruf kecil) dan tanda buka kurung setelah =
-
Masukkan kondisi logika yang ingin kamu evaluasi untuk menentukan hasil dari IFnya. Lalu, masukkan tanda koma ( , )
-
Masukkan hasil IF bila kondisi logikanya tadi terevaluasi benar/TRUE lalu masukkan tanda koma
-
Masukkan hasil IF bila kondisi logikanya tadi terevaluasi salah/FALSE
-
Ketik tanda tutup kurung
- Tekan tombol Enter
-
Selesai!
Hal-hal yang Dapat Menyebabkan Rumus IF Tidak Berfungsi/Salah/Error
Mengalami kendala ketika ingin mendapatkan hasil dari penulisan IFmu di excel? Mungkin kamu mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasimu.Hal ini tentunya bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Namun, faktor-faktor utama yang biasanya membuat hasil IF menjadi salah atau error adalah sebagai berikut.
- Kondisi logikanya kurang lengkap dituliskan dan/atau tidak disertai dengan penggunaan operator logika
- Bagian hasil TRUE dan FALSE dari IFmu diisi dengan teks dan tidak disertai tanda kutip ketika diketikkan secara langsung
- Jika kamu menggunakan IF bertingkat, maka mungkin kamu salah menaruh IFmu dalam penulisan IF sebelumnya
Cek lagi penulisan rumus IFmu jika hasilnya membingungkan dan pastikan kamu tidak melakukan poin-poin yang disebutkan di atas!
Rumus IF Tunggal
Jika kamu sering menggunakan excel atau membaca tulisan tentang excel, maka mungkin kamu pernah mendengar istilah rumus IF tunggal.Apa yang dimaksud dengan rumus IF tunggal? Ia adalah penulisan rumus IF yang hanya mengandung satu IF dalam keseluruhan penulisannya.
Karena kondisi logika yang ingin dicek bisa lebih dari satu, maka rumus IF yang kita pakai juga bisa lebih dari satu. Namun jika kita menggunakan rumus IF tunggal, maka kondisi logika yang perlu kita tes untuk mendapatkan hasil IFnya hanyalah satu. Oleh karena kebutuhannya seperti itu, maka kita hanya memakai satu IF dalam penulisan rumus kita.
Secara umum, berikut bentuk penulisan umum dari rumus IF tunggal.
=IF(kondisi_logika, [hasil_jika_kondisi_benar], [hasil_jika_kondisi_salah])
Dan berikut contoh implementasinya di excel.
Bisa dilihat di sana bagaimana bentuk penulisan rumus IF tunggal di excel dilakukan dan hasil yang didapatkannya. IF tunggal memberikan hasil sesuai dengan input yang kita berikan di dalamnya.
Rumus IF Ganda
Bagaimana dengan yang dimaksud oleh istilah rumus IF ganda? Rumus IF ganda adalah penulisan rumus IF di mana terdapat suatu IF di dalam IF lainnya. Penulisan IF di dalam IF tersebut biasanya terdapat di bagian input hasil TRUE dan/atau FALSE dari IF pasangannya.Secara umum, berikut bentuk penulisan dari rumus IF ganda di excel.
=IF(kondisi_logika, IF(kondisi_logika, [hasil_jika_kondisi_benar], [hasil_jika_kondisi_salah]), IF(kondisi_logika, [hasil_jika_kondisi_benar], [hasil_jika_kondisi_salah]))
Hasil yang akan diberikan oleh bentuk penulisan ini adalah hasil yang dituliskan dalam IF yang terdapat di dalam IFnya. Jika tidak diperlukan, maka kamu dapat mengganti salah satu penulisan rumus IF di dalam IF tersebut dengan hal lainnya.
Sebagai contoh implementasi dari bentuk rumus IF ganda ini, silahkan lihat screenshot berikut.
Pada contoh IF ganda tersebut, terlihat bagaimana IF di dalam IF memberikan pengaruh terhadap hasil yang diberikan dari penulisan rumusnya. Kita menambahkan kriteria selain yang sudah ada di IF luarnya pada IF yang kita tuliskan di dalam IFnya.
Terdapat 3 bentuk IF ganda yang dapat kita gunakan seperti yang terlihat di contohnya. Hasilnyapun disesuaikan dengan proses hasil dari bentuk penulisannya tersebut. Penulisan IF dalam IF membuat excel jadi perlu membaca dua kondisi logika sebelum memberikan hasil.
Kita sendiri dapat membaca proses yang dilakukan rumusnya tersebut menjadi seperti “dan” untuk memenuhi dua kondisi IFnya. Misalnya, perhatikan proses yang terjadi pada penulisan IF ganda pertama di atas
Jika kuantitas penjualannya lebih dari 5000 dan lebih dari 10000, maka hasilnya akan menjadi “Sangat Baik”. Jika lebih dari 5000 tapi tidak lebih dari 10000, maka hasilnya akan menjadi “Baik” saja. Jika tidak memenuhi kedua kondisinya tersebut, maka hasilnya akan menjadi “Buruk”.
Proses seperti itu juga yang terjadi pada dua penulisan rumus IF ganda lainnya dalam contoh tersebut.
Rumus IF Bertingkat
Ada satu lagi bentuk rumus IF yang sering digunakan di excel yaitu IF bertingkat atau sering juga disebut sebagai nested IFs.Rumus IF bertingkat adalah bentuk penulisan IF di mana terdapat IF yang ditaruh di bagian input hasil FALSE dalam IF sebelumnya. Hal tersebut dapat dilakukan berulang-ulang sehingga terbentuk suatu tingkatan IF.
Secara umum, berikut bentuk penulisan dari IF bertingkat di excel.
=IF(kondisi_logika, [hasil_jika_kondisi_benar], IF(kondisi_logika, [hasil_jika_kondisi_benar], …, [hasil_jika_kondisi_salah]))
Dengan bentuk penulisan IF seperti ini, maka excel akan melakukan evaluasi kondisi logika secara terus-menerus sampai ditemukan kondisi yang benar. Dari situ, penulisan rumus IF bertingkat kita akan memberikan hasil akhirnya.
Dalam penulisan rumus IF bertingkat, kita akan terus menuliskan IF sampai semua kondisi logika dan hasilnya sudah dimasukkan. Batasan maksimal IF yang bisa dimasukkan dalam satu penulisan yang sama adalah 64 IF.
Untuk lebih jelasnya mengenai implementasi rumus IF bertingkat ini, silahkan simak contohnya di screenshot berikut.
Dalam screenshot tersebut, terlihat seperti apa persisnya hasil dan bentuk penulisan dari rumus IF bertingkat di excel. Didapatkan hasil “Buruk” di sana karena kondisi IF yang memberikan hasil tersebutlah yang benar atau memberikan TRUE dalam IFnya.
Pada penulisan IF bertingkat, kamu harus menuliskan IF dengan kondisi logika yang ingin kamu evaluasi terlebih dahulu. Tentukan dengan cermat agar kamu tidak mendapatkan hasil yang salah dari IF bertingkatmu.
Seperti pada contohnya tersebut, kita mengevaluasi kondisi di mana kuantitas penjualannya lebih dari 10000 terlebih dahulu. Hal ini karena jika kita memulainya dengan angka yang lebih kecil, maka kondisi logika lebih dari 10000 tersebut tidak akan terevaluasi (kuantitas penjualan lebih dari 10000 pasti juga lebih dari 3000 atau 5000).
Jangan lupa juga memasukkan hasil jika semua kondisi logika yang kita masukkan dalam setiap IFnya salah. Dalam contohnya, jika kuantitas penjualannya tidak memenuhi semua persyaratan IFnya, maka pastinya kuantitasnya tersebut sangat rendah atau kurang dari 3000. Hal ini menyebabkan kita akan melabeli kuantitas tersebut dengan kata-kata “Buruk Sekali”.
Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai implementasi rumus IF bertingkat ini di excel, silahkan kunjungi tutorial berikut.
Kombinasi Rumus IF yang Sering Digunakan 1: IF AND OR NOT (IF Dengan Lebih Dari 1 Kondisi Logika)
Bagaimana jika kita ingin mengevaluasi lebih dari satu kondisi logika secara bersamaan dalam satu penulisan IF? Atau mungkin kita ingin membalikkan benar (TRUE) jadi salah (FALSE) atau sebaliknya dalam bagian kondisi logika IF kita?Hal-hal tersebut bisa kita lakukan dengan mengkombinasikan IF kita dengan rumus AND, OR, atau NOT.
Bagi kamu yang belum memahami rumus-rumus tersebut, secara singkatnya, berikut penjelasan fungsi ketiga rumusnya.
- AND: mengevaluasi lebih dari satu kondisi/nilai logika dan memberikan hasil TRUE jika semua kondisi/nilai logikanya TRUE
- OR: mengevaluasi lebih dari satu kondisi/nilai logika dan memberikan hasil TRUE jika satu saja kondisi/nilai logikanya TRUE
- NOT: membalikkan TRUE menjadi FALSE dan FALSE menjadi TRUE
Untuk penggabungan masing-masing rumus tersebut dengan IF, berikut bentuk umum penulisannya.
IF AND:
=IF(AND(kondisi_logika_1, kondisi_logika_2, …), [hasil_jika_TRUE], [hasil_jika_FALSE])
IF OR:
=IF(OR(kondisi_logika_1, kondisi_logika_2, …), [hasil_jika_TRUE], [hasil_jika_FALSE])
IF NOT:
=IF(NOT(kondisi_logika), [hasil_jika_TRUE], [hasil_jika_FALSE])
Ketiga rumus yang digabungkan dengan IF tersebut, AND, OR, dan NOT, berfokus pada input kondisi logika dalam IFmu. Jika menggunakan AND dan OR, maka berikan input setiap kondisi logika yang ingin kamu gabungkan dengan tanda koma di antara mereka.
Jangan salah memilih menggunakan AND atau OR ketika kamu ingin menggabungkan hasil kondisi logika dalam IFmu. Jika salah, maka kamu pasti akan mendapatkan hasil rumus IF yang salah juga.
AND, OR, dan NOT juga bisa digabungkan penulisannya dalam satu IF jika memang kamu membutuhkannya. Seperti mungkin misalnya jika kamu ingin membalikkan nilai logika yang kamu dapatkan sebagai hasil dari OR. Kamu bisa melakukannya dengan menuliskan NOT yang melingkupi OR seperti ini: NOT(OR(kondisi_logika_1, kondisi_logika_2)).
Untuk lebih memperjelas mengenai pemakaian IF menggunakan ketiga rumus ini, berikut contohnya secara langsung di excel.
Dalam contoh di atas, dapat dilihat bagaimana penulisan dan hasil penggabungan IF dengan masing-masing dari AND, OR, dan NOT. Fungsi dari setiap rumus tersebut dalam IF juga dapat dilihat di sana.
AND akan memberikan TRUE pada IF jika semua kondisi/nilai logika yang dimasukkan ke dalamnya benar/TRUE. Untuk itu, ia cocok digunakan untuk mendapatkan hasil lulus/tidak lulus dari Lisa di sana.
Cara penulisannya sendiri untuk mendapatkan hasil dari Lisa tersebut dapat kita lihat juga pada screenshotnya. Kita memasukkan kondisi dari setiap nilainya yang dibandingkan dengan angka 70, dipisahkan dengan tanda koma.
Karena terdapat satu nilai yang di bawah 70 (nilai ketiga yang berjumlah 62), maka AND memberikan hasil FALSE dalam IFnya. Oleh karena itu, IFnyapun memberikan hasil FALSE darinya di sana yaitu label “Tidak Lulus”.
Untuk kasus kedua, penentuan lulus/tidak lulusnya David, kita menggunakan OR karena hanya satu saja kondisi di sana yang perlu menghasilkan TRUE. Sama seperti AND, kita memberikan input semua nilai yang dibandingkan dengan angka kelulusannya, 70, dalam OR.
Karena terdapat satu nilai yang memenuhi persyaratannya (nilai pertama yang memiliki angka 83), maka OR akan menghasilkan TRUE. Oleh karena itu, IFnyapun jadi memberikan hasil TRUEnya yaitu label “Lulus”.
Kasus lulus/tidak lulusnya Jonathan sendiri merupakan contoh hasil implementasi dari NOT. Dalam NOT di IFnya, kita memasukkan kondisi nilainya lebih dari 70. Hasil dari TRUE dalam IFnya sendiri adalah “Tidak Lulus”.
Karena nilai Jonathan di atas 70, maka kondisi logika yang kita tuliskan menghasilkan TRUE. Namun karena kita menggunakan NOT, maka hasilnya dibalikkan menjadi FALSE. Nilai FALSE tersebut membuat IFnya memberikan hasil bagian FALSEnya kepada kita yaitu label “Lulus”.
Kombinasi Rumus IF yang Sering Digunakan 2: IF ISERROR, ISNA, IS… (IF Dengan Pengetesan Jenis Data)
Pernah menggunakan anggota dari rumus IS yang ada di excel untuk proses pengolahan datamu?Rumus IS adalah rumus yang memberikan kita nilai logika TRUE atau FALSE berdasarkan jenis data yang kita masukkan sebagai inputnya. Anggota-anggota dari rumus IS di excel ini beserta sedikit penjelasan mengenai fungsi mereka dapat dilihat di bawah ini.
- ISBLANK: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah data/cell kosong
- ISERR: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah error selain #N/A
- ISERROR: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah error
- ISLOGICAL: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah nilai logika (TRUE/FALSE)
- ISNA: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah error #N/A
- ISNONTEXT: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah data bukan berjenis teks (hasil TRUE akan diberikan juga untuk input berbentuk data/cell kosong)
- ISNUMBER: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah data berjenis angka
- ISEVEN: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah angka genap
- ISODD: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah angka ganjil
- ISREF: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah referensi
- ISTEXT: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah data berjenis teks
- ISFORMULA: menghasilkan TRUE jika inputnya adalah formula/rumus
Bentuk penulisan dari semua rumus IS ini sama. Kita memasukkan input data kita ke rumus IS yang kita gunakan untuk mendapatkan hasil TRUE/FALSE.
Jika dibutuhkan, maka kita juga bisa menggunakan rumus IS berbarengan dengan IF. Ketika kita perlu menentukan hasil berdasarkan jenis dari suatu data, maka kombinasi rumus IS dan IF menjadi cara pas untuk diimplementasikan.
Secara umum, berikut bentuk penulisan dari penggabungan antara rumus IS dan IF.
=IF(IS…(data), [kondisi_jika_benar], [kondisi_jika_salah])
Seperti bisa ditebak, karena hasilnya adalah TRUE/FALSE, maka biasanya kita menaruh rumus IS dalam bagian input kondisi logika dari IF. Masukkan rumus IS tersebut beserta data yang mau kita evaluasi jenisnya untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Untuk lebih jelas memahami penggunaan kombinasi ini, berikut contoh implementasinya di excel.
Contoh di atas menggunakan salah satu dari rumus IS, ISNUMBER, untuk digabungkan dengan IF. Hal ini karena kita ingin mengetes apakah data yang kita punya adalah angka atau bukan.
Seperti dapat kamu lihat, kamu tinggal memasukkan ISNUMBER beserta input datanya ke dalam IF. Jika kamu mau menggunakan rumus IS lainnya dengan tujuan memberikan input kondisi logika dalam IFmu, maka proses penulisannya juga mirip (hanya perlu mengganti ISNUMBER dengan nama rumus IS yang ingin kamu gunakan).
Dengan menggunakan ISNUMBER di sana, maka kitapun bisa mendapatkan TRUE/FALSE setelah mengecek jenis datanya apakah berbentuk angka atau bukan. Hasil sesuai dengan yang dibutuhkan di contohnyapun akan kita dapatkan!
Kombinasi Rumus IF yang Sering Digunakan 3: IF VLOOKUP
Terkadang, mungkin kita perlu mendapatkan hasil IF berdasarkan hasil proses pencarian data yang kita lakukan dalam suatu cell range. Jika datanya yang ditemukan seperti ini, maka hasilnya adalah seperti ini dan jika seperti itu, maka kita akan mendapatkan hasil lainnya.Bagaimana cara melakukan hal tersebut di excel? Salah satu caranya adalah dengan mengkombinasikan rumus IF dan VLOOKUP dalam satu penulisan.
Jika kamu sering menggunakan excel, maka kemungkinan besar kamu sudah pernah menggunakan VLOOKUP. Ia adalah salah satu rumus yang paling sering digunakan di excel dengan kegunaan menemukan data secara vertikal dalam suatu cell range.
Jika kita ingin mengkombinasikannya dengan IF dengan tujuan seperti yang dijabarkan tadi, maka bentuk penulisannya kurang lebih menjadi seperti ini.
=IF(VLOOKUP(referensi_pencarian, cell_range_pencarian, urutan_kolom_hasil, [mode_pencarian]) = nilai_syarat_kondisi_logika, [hasil_jika_benar], [hasil_jika_salah]))
Kita taruh VLOOKUPnya di bagian input kondisi logika IF yang kita tuliskan. Operator logika yang kita taruh setelah VLOOKUP (tanda = setelah penulisan VLOOKUP di atas) dapat kita tentukan sendiri tergantung dari seperti apa kondisi logika yang kita ingin evaluasi.
Untuk memperjelas mengenai penjelasan penggabungan IF dan VLOOKUP ini, berikut contoh implementasinya.
Dapat dilihat pada contohnya bagaimana kita mendasarkan hasil IFnya dari hasil VLOOKUP yang kita dapatkan.
Di sini, kita ingin memastikan stok mangga cukup dengan mencari angka stoknya terlebih dahulu pada tabel di sebelah kiri. Kecukupan tersebut ditentukan dengan melihat apakah kuantitas stok mangganya berada di atas angka 1000.
Jika angka stoknya lebih dari 1000, maka akan diberi label “Cukup” dan jika tidak, maka akan diberi label “Tidak Cukup”. Kita mencari angka stoknya menggunakan VLOOKUP dan memberikan labelnya menggunakan IF berdasarkan hasil VLOOKUPnya.
Bagaimana jika kita ingin menggunakan VLOOKUP sebagai hasil TRUE dan/atau FALSE dari IF kita? Tentunya kita tinggal menaruh VLOOKUP tersebut di bagian input yang sesuai dalam IFnya.
Secara umum, berikut bentuk penulisan untuk penggabungan IF dan VLOOKUP dengan tujuan tersebut.
=IF(kondisi_logika, VLOOKUP(referensi_pencarian, cell_range_pencarian, urutan_kolom_hasil, [mode_pencarian]), VLOOKUP(referensi_pencarian, cell_range_pencarian, urutan_kolom_hasil, [mode_pencarian]))
Pada penulisan tersebut, terlihat bahwa kita akan mendasarkan VLOOKUP yang digunakan berdasarkan hasil evaluasi kondisi logikanya. Jika hasilnya TRUE, maka VLOOKUP pertama yang digunakan dan jika FALSE, maka VLOOKUP lainnya yang digunakan.
Jika tidak dibutuhkan, maka kamu dapat mengganti salah satu VLOOKUP tersebut dengan hasil IF lainnya yang kamu inginkan.
Untuk memperjelas mengenai kombinasi IF VLOOKUP yang ini, berikut contoh implementasinya di excel.
Pada contoh tersebut, kita menggunakan IF VLOOKUP untuk mencari data kuantitas penjualan yang kita butuhkan. Terdapat dua tabel referensi pencarian data kuantitasnya dan kita memilih yang mana yang digunakan berdasarkan bulan yang kita butuhkan.
Pada penulisan IFnya di sana, kita menuliskan jika nilai cell bulannya adalah Juni, maka kita akan menggunakan VLOOKUP di tabel Juni. Jika bukan (berarti nilai cell bulannya adalah Juli pada contohnya), maka kita gunakan VLOOKUP yang mencari datanya di tabel Juli.
Kombinasi IF dan VLOOKUP tersebut membuat kita mampu mendapatkan hasil pencarian data yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita!
Jika yang kamu butuhkan adalah memahami mengenai penggunaan IF dalam VLOOKUP, silahkan kunjungi tutorial VLOOKUP kami yang membahas mengenainya secara lengkap!
Kombinasi Rumus IF yang Sering Digunakan 4: IF LEFT MID RIGHT
Jika kita ingin mensyaratkan kondisi logika di IF menggunakan bagian dari suatu teks, maka kita bisa menggunakan LEFT/MID/RIGHT. Masukkan penulisan mereka dalam IF secara benar untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.Tentunya kamu perlu tahu apa fungsi LEFT/MID/RIGHT pada excel sebelum menentukan rumus mana yang ingin kamu kombinasikan dengan IFmu. Secara singkatnya, fungsi masing-masing dari ketiga rumus tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
- LEFT: menghasilkan bagian dari suatu teks dengan pengambilan bagiannya dimulai dari sebelah kiri teksnya
- MID: menghasilkan bagian dari suatu teks dengan posisi dimulainya pengambilan bagian tersebut dapat ditentukan olehmu
- RIGHT: menghasilkan bagian dari suatu teks dengan pengambilan bagiannya dimulai dari sebelah kanan teksnya
Seperti dapat kamu lihat dari penjelasannya, perbedaan utama ketiganya terletak pada posisi pengambilan bagian teksnya. Gunakan rumus yang sesuai dengan kebutuhan pengolahan datamu dalam penulisan IFnya.
Berikut akan diberikan juga bentuk penulisan umum penggabungan IF dengan masing-masing dari ketiga rumusnya tersebut.
IF LEFT:
=IF(LEFT(teks, [jumlah_karakter]) = nilai_syarat_kondisi_logika, [hasil_jika_benar], [hasil_jika_salah])
IF RIGHT:
=IF(RIGHT(teks, [jumlah_karakter]) = nilai_syarat_kondisi_logika, [hasil_jika_benar], [hasil_jika_salah])
IF MID:
=IF(MID(teks, posisi_awal_pengambilan, jumlah_karakter) = nilai_syarat_kondisi_logika, [hasil_jika_benar], [hasil_jika_salah])
Masukkan teks dan jumlah karakter yang ingin diambil dari teks tersebut pada LEFT/RIGHT/MIDmu. Khusus untuk MID, jangan lupa masukkan posisi di mana kamu ingin memulai pengambilan karakter dari teksnya itu.
Bentuk operator logika (tanda = di atas) setelah kamu menuliskan LEFT/RIGHT/MID tergantung dari kebutuhanmu menggunakan rumusnya tersebut untuk kondisi logika IFnya. Jangan lupa juga memasukkan hasil TRUE dan FALSEnya secara benar agar kamu mendapatkan hasil IF yang kamu inginkan.
Untuk mempermudahmu memahami kombinasi ini, berikut akan diberikan contoh implementasi dari penggabungan IF dengan rumus LEFT/RIGHT/MID dalam satu penulisan.
Dalam contoh di atas, kita ingin menafsirkan beberapa bagian dari suatu kode produk. Setiap bagian tersebut memiliki artinya tersendiri yang kemudian bisa menjelaskan informasi mengenai produknya tersebut.
Kita dapat menerjemahkan mereka dengan menggunakan kombinasi IF LEFT/MID/RIGHT. Kita pisahkan bagian yang kita perlukan dengan menggunakan salah satu dari ketiga rumus tersebut terlebih dahulu. Setelah mendapatkan bagian terpisahnya, kita artikan dengan menggunakan IF.
Arti masing-masing bagian dari kode produk tersebut yang hanya berjumlah 2 mempermudah pengerjaannya pada contoh di atas. Jika terdapat lebih dari 2 arti, maka kita perlu menggunakan IF bertingkat untuk menerjemahkannya.
Jika tadi kita bahas penggunaan LEFT/MID/RIGHT pada bagian input kondisi logika IF, bagaimana penggunaannya di input hasil TRUE/FALSE?
Berikut contoh implementasi dari hal tersebut di excel.
Dalam contohnya, kita akan mengambil bagian dari kode produknya tergantung dari isi suatu cell, apakah “Kiri” atau “Kanan”. Jika “Kiri”, maka bagian kode produk sebelah kirilah yang akan diambil dan jika “Kanan”, maka bagian sebelah kanan.
Hal ini bisa dilakukan dengan menuliskan IF dan menaruh rumus LEFT serta RIGHT di bagian input IFnya yang tepat. Di sini, kita memasukkan kondisi logika jika isi cellnya tersebut adalah “Kiri”.
Jika benar “Kiri”, maka kita menggunakan LEFT dan jika bukan “Kiri” (berarti “Kanan” pada contohnya), maka kita menggunakan RIGHT. Masukkan input IFnya dengan benar untuk mendapatkan hasil IF yang sesuai dengan kebutuhanmu!
Rumus IF Tanggal (DATEDIF)
Dalam pengolahan data tanggal, terkadang mungkin kita ingin menghitung selisih di antara 2 tanggal. Selisih di antara 2 tanggal bisa berupa hari, bulan, atau tahun, tergantung dari kebutuhan pengolahan data kita seperti apa.Jika kita menggunakan kalkulasi pengurangan biasa di excel, maka kita hanya akan mendapatkan selisih hari secara keseluruhan saja. Bagaimana jika kita membutuhkan selisih angka bulan atau tahunnya? Atau selisih hari tanpa memperhitungkan bulan dan/atau tahunnya?
Hal ini bisa dilakukan dengan bentuk varian rumus IF tanggal yaitu DATEDIF.
Secara umum, berikut bentuk penulisan dari DATEDIF di excel.
=DATEDIF(tanggal_awal, tanggal_akhir, unit)
Pada penulisan DATEDIF, kita memasukkan dua data tanggal yang ingin kita hitung selisihnya. Kita memulai inputnya dengan memasukkan data tanggal yang lebih awal terlebih dahulu, sebelum memasukkan data tanggal yang lebih akhir.
Terakhir, kita memasukkan unit yang melambangkan bentuk selisih yang kita inginkan dari kedua tanggalnya. Untuk memperjelasnya, berikut jenis input unit yang bisa kita berikan dalam DATEDIF beserta penjelasan selisih yang dihitung oleh jenis unitnya tersebut.
Unit | Menghitung Selisih | Catatan Tambahan |
---|---|---|
Y | tahun | - |
M | tahun | memperhitungkan tahun |
D | hari | memperhitungkan bulan dan tahun |
MD | hari | mengabaikan bulan dan tahun |
YM | bulan | mengabaikan tahun |
YD | hari | mengabaikan tahun |
Arti memperhitungkan dan mengabaikan pada catatan tambahannya adalah apakah kita mengikutsertakan angka bulan dan/atau tahun tersebut dalam perhitungan selisihnya.
Misalnya, katakan saja kita menghitung selisih tanggal 2 Januari 2021 dan 3 Februari 2021. Jika kita menggunakan unit MD, maka selisihnya adalah 1 hari (mengabaikan selisih angka bulan dan tahunnya). Namun, jika kita menggunakan unit D, maka selisihnya akan menjadi 32 hari (memperhitungkan selisih angka bulan dan tahunnya juga lalu menerjemahkan selisihnya tersebut untuk menambah selisih angka harinya).
Untuk memperjelas penggunaan dan hasil dari DATEDIF, silahkan lihat contoh implementasinya berikut ini.
Di sini, kita menghitung selisih bulan antara dua tanggal dengan memperhitungkan selisih tahunnya juga. Perhitungan tersebut dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan DATEDIF.
Unit yang kita gunakan untuk DATEDIFnya sendiri di sini adalah “M”, yang menghitung selisih bulan dengan memperhitungkan angka tahun. Dengan menggunakan input DATEDIF yang tepat, selisih angka bulannyapun akan langsung kita dapatkan!
Jika kamu ingin mempelajari lebih jauh lagi soal DATEDIF, silahkan kunjungi tutorial Compute Expert yang khusus membahasnya di sini.
Variasi IF Lainnya (SUMIF, SUMIFS, AVERAGEIF, AVERAGEIFS, COUNTIF, COUNTIFS, IFERROR, IFNA)
Dalam excel, kita juga dapat menggunakan beberapa rumus yang membantu kita melakukan perhitungan berdasarkan kriteria tertentu. Jika datanya memenuhi kriteria, maka kita hitung dan jika tidak, maka tidak akan kita hitung. Rumus-rumus ini dapat kita anggap sebagai ekstensi IF untuk membantu proses pengolahan data angka kita agar lebih mudah dilakukan.Terdapat juga dua rumus mirip dengan fungsi IF lainnya yang berguna untuk mengantisipasi error di excel. Kedua rumus ini adalah IFERROR dan IFNA.
Secara umum, berikut penjelasan kegunaan rumus-rumus perhitungan dan antisipasi error dengan fungsi mirip IF tersebut. Diberikan juga link tutorial Compute Expertnya jika kamu ingin mempelajari penggunaan beberapa rumusnya secara lebih mendalam!
- SUMIF: menjumlahkan angka-angka dari entri data yang memenuhi satu kriteria tertentu
- SUMIFS: menjumlahkan angka-angka dari entri data yang memenuhi kriteria tertentu (bisa satu atau lebih dari satu)
- AVERAGEIF: merata-ratakan angka-angka dari entri data yang memenuhi satu kriteria tertentu
- AVERAGEIFS: merata-ratakan angka-angka dari entri data yang memenuhi kriteria tertentu (bisa satu atau lebih dari satu)
- COUNTIF: menghitung banyak data yang memenuhi satu kriteria tertentu
- COUNTIFS: menghitung banyak entri data yang memenuhi kriteria tertentu (bisa satu atau lebih dari satu)
- IFERROR: mengantisipasi error dengan menghasilkan nilai alternatif jika errornya memang terjadi
- IFNA: mengantisipasi error #N/A dengan menghasilkan nilai alternatif jika error #N/Anya terjadi
Cukup banyak bukan rumusnya? Jika kamu perlu menggunakan fungsi IF untuk tujuan kalkulasi atau antisipasi error tertentu, maka rumus-rumus ini bisa membantumu.
Latihan
Setelah mempelajari bagaimana cara menggunakan rumus IF di excel, sekarang saatnya mengerjakan latihan mengenainya. Hal ini agar kamu dapat semakin memahami implementasi dari rumus IF ini di excel.Unduh file latihannya lewat link di bawah dan jawab semua pertanyaannya. Unduh file kunci jawabannya jika kamu sudah selesai mengerjakan latihannya dan ingin mengecek jawabanmu. Atau mungkin ketika kamu bingung bagaimana cara menjawab pertanyaannya!
Link file latihan:
Unduh di sini
Pertanyaan
Apakah target penjualan Niko, Cathy, dan Acong tercapai? Gunakan IF untuk menjawabnya dengan label “Tercapai” atau “Tidak Tercapai”!Link file kunci jawaban:
Unduh di sini
Catatan Tambahan
Jika diperlukan, kamu juga dapat mengetikkan nilai logika TRUE atau FALSE secara langsung dalam penulisan IFmu. Excel akan otomatis mengubah teks TRUE atau FALSE yang kamu ketikkan menjadi suatu nilai logika.Tutorial terkait untuk kamu pelajari juga: